Studi Bahasa Arab dan Dinamika Muhadhoroh
Senin, 23/05/2022, Program Studi Bahasa Arab Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (Prodi PBA FITK) UIN Sunan Kalijaga menyelenggarakan Workshop (muhadhoroh) penguatan kapasitas pembelajaran bahasa Arab bertemakan “Bi’ah Lughawiyah”. Workshop ini menghadirkan narasumber salah seorang dosen Universitas Al-Azhar Mesir, Dr. Abdullah Mansoer Mohammed Hasan.
Workshop ini dihadiri oleh mahasiswa semester 2 Prodi PBA UIN Sunan Kalijaga sebagai salah satu penguat program Bi’ah lughawiyah. Workshop diselenggarakan di Room Meeting Lantai I Gedung FITK. Workshop ini dimoderatori oleh Ibu Mahmudah, Lc., M.S.I. dan Bapak dr. Agung setiawan, M.S.I. Kegiatan ini dibagi menjadi dua sesi yaitu sesi pagi dan sesi siang.
Kuliah Dr. Abdullah dibuka dengan penyampaian harapan-harapan dan ada banyak peluang studi pengembangan yang bisa dilakukan mahasiswa. Di depan para mahasiswa, ia berpesan agar rajin mumarosah bahasa Arab fushah setiap hari. Pola mumarosah ini dilakukan dengan strategi yang mudah dan menyenangkan. Misalnya dengan berlatih menuliskan aktifitas keseharian dengan menggunakan bahasa Arab fushah. Di samping itu, ia menganjurkan agar mahasiswa PBA belajar membaca al-Qur'an dan bahkan menyarankan untuk menghafal al-Qur'an serta melakukan murojaah hafalannya secara istkomah. Saran yang kedua ini menurutnya sangat penting, mengingat dengan menghafal al-Qu'an dalam kenyataannya dapat membantu melancarkan mahasiswa untuk dapat bekomunikasi aktif menggunakan bahasa Arab fushah.
Saran-saran di atas menurutnya lagi dapat mengantarkan mahasiswa cukup serius dalam mempelajari bahasa Arab. Di samping bertujuan untuk komunikasi aktif berbahasa Arab, ada juga tujuan yang lebih penting lagi, yaitu mahasiswa mampu memahami al-Qur'an dan hadits, dua sumber utama normativitas-tekstualitas keislaman. Ia juga beralasan, karena tanpa belajar bahasa Arab, akan sulit para mahasiswa memahami al-Qur'an dan hadits Nabi Muhammad Saw., yang memang bahasa sumbernya menggunakan bahasa Arab. Saran Dr. Abdullah ini sangat kontekstual, karena ia sendiri tidak hanya ahli dalam bidang linguistik dan gramatika Arab saja, melainkan ia juga tahfidul Qur'anil al-Karim. Ia sendiri mengatakan bahwa sejak usia 11 tahun telah hafidz al-Qur'an, berkat bimbingan guru-gurunya. Mah&hap.